Splogic, Jakarta – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode ini, Solusi Bangun Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. .
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan laporan keuangan perseroan pada Selasa (12/3/2024) yang melaporkan pendapatan sebesar Rp 12,37 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 0,90 persen dibandingkan pendapatan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 12,26 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, belanja pendapatan meningkat dari Rp9,33 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp9,6 triliun pada tahun 2023. Sebab, laba kotor perseroan turun dari Rp2,93 triliun menjadi Rp2,77 triliun pada 2023. Perusahaan telah mampu menekan biaya operasional.
Perseroan mencatatkan beban usaha distribusi dan penjualan sebesar Rp948,6 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp1,04 triliun pada tahun 2022. Beban umum dan administrasi dari Rp347,12 miliar menjadi Rp352,5 miliar pada tahun 2022.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan kerugian selisih kurs pada 2022 sebesar Rp 2,27 miliar, naik dari laba Rp 122 juta. Kerugian pada tahun 2023 mengecil dari Rp418 juta menjadi Rp261 juta setelah penurunan nilai kurs dan pelepasan aset tetap. Pada tahun 2022.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp732 juta dibandingkan beban lain-lain sebesar Rp98,18 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, perseroan melaporkan pendapatan keuangan sebesar Rp5,33 miliar pada tahun 2023, turun menjadi Rp6,78 miliar pada tahun 2022.
Sementara beban keuangan juga turun menjadi Rp245,87 miliar dari tahun sebelumnya Rp282,5 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba sebesar Rp 894,65 miliar pada tahun 2023. Laba tersebut lebih tinggi 6,60 persen dibandingkan laba 2022 yakni Rp 839,28 miliar.
Dari sisi aset perseroan pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar Rp 22,21 triliun dari Rp 21,38 triliun pada tahun 2022. Liabilitasnya meningkat dari Rp9,52 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp9,7 triliun pada akhir tahun 2022. tahun Rp 12,5 triliun atau naik dari Rp 11,86 triliun pada tahun 2022.
Diberitakan sebelumnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) menerbitkan laporan keuangan kuartal III tahun 2023. Perusahaan melaporkan penurunan pendapatan dan laba secara gabungan hingga September 2023.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) melaporkan pendapatan sebesar Rp 8,96 triliun pada kuartal III 2023, mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendapatan perseroan turun 1,39 persen menjadi Rp9,09 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Triliun.
Belanja pendapatan hingga September 2023 dilaporkan sebesar Rp7,01 triliun. Laba kotor perseroan kuartal III 2023 turun 6,09 persen menjadi Rp 1,95 triliun.
Perseroan melaporkan beban usaha distribusi dan penjualan sebesar Rp696,69 miliar hingga September 2023 dibandingkan Rp747,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp274,07 miliar per September 2023 dibandingkan Rp273,57 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 176 juta hingga September 2023. Laba ini lebih rendah dibandingkan Rp13,30 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melihat kondisi tersebut, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah meraup laba periode berjalan sebesar Rp553,55 miliar hingga kuartal III-2023. Laba tersebut turun 6,8 persen dari Rp 594,13 miliar pada kuartal III 2022.
Perseroan melaporkan laba per saham dasar dan dilusian sebesar Rp61 pada September 2023, naik dari Rp66 pada periode yang sama tahun lalu.
Dari Rp 11,86 triliun, total ekuitas Desember 2022 hingga September 2023 tercatat Rp 12,16 triliun. Sejak Desember 2022 hingga September 2023, total liabilitas tercatat sebesar Rp9,39 triliun berbanding Rp9,51 triliun. Total aset meningkat dari Rp 21,56 triliun menjadi Rp 21,37 triliun pada triwulan III 2022 hingga 2023. Perseroan mengantongi kas dan setara Rp 294,34 miliar senilai Rp 365,27 miliar sepanjang Desember 2022 hingga 30 September 2023.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) sebelumnya dikabarkan melaporkan sedikit penurunan kinerja keuangan dari sisi pendapatan dan laba pada semester I-2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis pada Sabtu (29/7/2023), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk melaporkan pendapatan sebesar Rp 5,57 triliun pada semester I-2023. Pendapatan perseroan turun 0,14 persen. dari Rp 5,58 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pada semester I 2023, belanja pendapatan tercatat sebesar Rp 4,44 triliun. Belanja pendapatan turun 0,06 persen menjadi Rp4,447 triliun dibandingkan semester I 2022.
Dengan demikian, laba kotor perseroan melemah 0,48 persen menjadi Rp1,12 triliun pada semester I 2023 dari Rp1,13 triliun pada semester I 2022. Perseroan melaporkan kerugian selisih kurs pada semester I 2023 sebesar Rp 2,18 miliar, turun dibandingkan laba semester I 2022 sebesar Rp 3,9 miliar.
Perseroan melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp 253,99 miliar pada enam bulan pertama tahun 2023. Laba tersebut lebih rendah 2,67 persen dibandingkan Rp 260,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusian semester I 2023 tercatat sebesar Rp28, turun dibandingkan Rp30 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 30 Juni 2023, total nilai ekuitas tercatat Rp11,86 triliun dan liabilitas Rp9,02 triliun. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk melaporkan aset sebesar Rp 20,89 triliun pada 30 Juni 2023 atau turun Rp 3 triliun pada 7 Desember 2021. Perseroan mengantongi dana tunai dan setara kas senilai Rp315,06 miliar.
Perusahaan mengatakan kondisi pasar sudah membaik dibandingkan tahun 2022, dan kelebihan kapasitas pasar masih menjadi tantangan kinerja industri semen pada semester I 2023. Hal ini ditambah dengan curah hujan dan banyaknya hari libur serta shift. Preferensi belanja masyarakat pada hari raya telah mempengaruhi permintaan bahan bangunan.
Namun, biaya bunga yang lebih rendah di tengah kenaikan biaya energi dan distribusi membantu kinerja perusahaan, dan laba periode berjalan turun 3 persen menjadi Rp 254 miliar.
Tercapainya pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa turut ditopang oleh lini bisnis beton siap pakai dan agregat, dimana volume penjualan RMX meningkat sebesar 28% year-on-year dan 7% secara keseluruhan.
Lilik Unggul Raharjo, presiden direktur Solusi Bangun Indonesia, mengungkapkan harapannya bahwa bisnis ini dapat mengatasi tantangan dan terus menunjukkan kinerja yang baik.
Lilik mengatakan perseroan akan memperkuat kinerja dengan fokus pada empat bidang, yakni keunggulan operasional, optimalisasi proses dan aset, pembangunan berkelanjutan serta sumber daya manusia dan pemimpin, serta penguatan kerja sama sebagai induk perusahaan SIG.
“Kemitraan strategis dengan Taiheyo Cement Corporation (TCC) untuk menjamin efisiensi operasional, memberikan nilai tambah dan meningkatkan kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Lilik dalam keterangan resmi.